Lama aku tidak merasakan moment perpisahan yang mana aku merasa kehilangan. Dan entah kenapa pagi ini aku merasakannya. Mungkin jadi terdengar agak melow..... tapi biarlah...
Aku sadar, setiap hari kita mengenal seseorang, menciptakan hubungan dan kemudian kita akan saling menyadari keberadaan masing-masing, menikmati kebersamaan.
Beberapa sengaja memberikan tempat di salah satu sisi hatinya.
Dan mau tak mau... ketika kita menyadari bahwa kita hidup- it's the real life ... akan ada sebuah kata yang (dengan berat hati) aku sebut perpisahan.... dan perpisahan akhirnya akan menyisakan satu tempat kosong di hati kita.
Kadang kita harus bersusah payah menambal kekosongan itu tetapi kadang tempat yang kosong itu akan terisi dengan sendirinya....
Aku benci kata perpisahan seperti aku benci kata kehilangan. Meski tak selamanya kedua kata itu berpadu.
Aku benci kata perpisahan seperti aku membenci saat aku harus menghabiskan roti donat kesukaanku padahal aku masih menginginkannya lagi.
Seperti aku benci ketika harus mengatakan : “akhirnya”... Aku lebih suka kata “kemudian”...
Aku juga benci kata : “selamat tinggal”...aku lebih suka kata “sampai jumpa”...
Aku benci semua hal yang ada pada perpisahan... seperti aku benci menahan air mata, dan menjadikan seolah semuanya biasa saja, padahal kita yakin semua akan berubah.
Tapi kemudian aku sadar, bahwa kata kehilangan dan kata perpisahan...adalah kata untuk mereka yang memiliki.
Dan akhirnya aku menyadari bahwa apa yang berpisah dariku dan apa yang telah hilang dariku nyatanya bukan milikku....
Aku hanya merasa telah memiliki...tapi tidak benar-benar memiliki...